Berdiri menyolok dan kokoh di puncak pegunungan tertinggi pegunungan yang mengelilingi Yerusalem. Benteng yang demikian merupakan sarana pertahanan kota. Dengan benteng itu, peringatan akan dapat segera disampaikan apabila musuh dating menyerang. Maria diperbandingkan dengan Benteng Daud karena kesuciannya, karena Ia dikenal sebagai yang penuh rahmat dan karena Ia dikandung tanpa dosa. Dengan doa-doa dan keteladanannya, Maria merupakan bagian dari “sarana pertahanan” Tuhan, dimana Kerajaan Allah akan berdiri tegak tak terkalahkan dan dosa akan senantiasa dikalahkan. (bdk. Kid 4:4) Sumber: Untukmu Bunda, Marian Center Indonesia.
2. BENTENG GADING (Turris eburneus)
Gelar ini juga digunakan dalam Kidung Agung (Kid 7:4) yang menggambarkan pengantin terkasih. (Ungkapan serupa, “Istana Gading” digunakan dalam Mazmur 45:9, untuk alas an yang sama). Kedua ilustrasi tersebut menubuatkan hubungan perkawinannya antara Kristus dan pengantin-Nya, Gereja, seperti disampaikan dalam Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus. Di sini patut kita ingat, seperti diajarkan dalam Vatikan II, bahwa Maria adalah “serupa gereja”. Ia mengandung dari kuasa Roh Kudus dan melalui dia, Juru-Selamat kita masuk ke dalam dunia ini. Gereja, “boleh menerima Sabda Allah dengan setia pula menjadi ibu juga. Dan sambil mencontoh Bunda Tuhannya, gereja dengan kekuatan Roh Kudus secara perawan mempertahankan imannya, keteguhan harapannya, dan ketulusan cinta kasihnya.” (Lumen Gentium No 64) Sumber: Untukmu Bunda, Marian Center Indonesia.
3. PINTU SURGA (Porta caeli)
Maria adalah sarana yang dipergunakan Kristus untuk dating dari surga demi membebaskan kita dari dosa. Di akhir hidupnya, kita percaya bahwa Bunda Maria diangkat jiwa dan badannya ke surga, suatu kepenuhan janji akan kehidupan kekal dan kebangkitan badan yang dijanjikan Yesus. Sebab itu, maria adalah pintu yang dilalui Yesus masuk ke dalam dunia ini dan pintu kepada kepenuhan janji di mana kita akan beroleh bagian dalam kehidupan kekal. Sumber: Untukmu Bunda, Marian Center Indonesia.
4. BUNDA RAHMAT ILAHI
Maria adalah Bunda Rahmat Ilahi sebab Tuhan melimpahkan ke atasmu kepenuhan rahmat-Nya bahkan sebelum kelahiranmu. Sebab telah menetapkan engkau menjadi Bunda PutraNya, Ia memperlengkapi engkau dengan hak-hak istimewa sehubungan dengan martabat itu. Jika Yohanes Pembaptis dikuduskan sebelum kelahirannya, betapa terlebih lagi engkau harus dikuduskan dan dipenuhi dengan rahmat sebelum kelahiranmu, sebab engkau ditentukan untuk menjadi bukan hanya bentara Yesus, melainkan BundaNya. Karena persatuanmu yang akrab mesra dengan Yesus sebagai BundaNya, dan karena kasih sayang-Nya kepadamu, ukuran kasih karunia yang Tuhan anugerahkan kepadamu pada tahap paling awal hidupmu jauh lebih besar dari yang Ia anugerahkan kepada para malaikat dan para kudus, yang hanyalah hamba-hamba-Nya. Demi memperolehkan kepenuhan rahmat ini bagimu, Yesus mencurahkan darah-Nya yang mahasuci. Maria, engkau terus-menerus bertambah dalam rahmat sepanjang masa hidupmu di dunia. Engkau melakukannya dalam tingkatan yang jauh melampaui segenap para kudus Allah. Tanpa cemar noda dosa asal, dan dengan demikian bebas dari segala kecenderungan jahat, engkau tak mendapati halangan dalam melangkah maju di jalan kekudusan. Sumber: buku “Our Lady's Titles” by Fr. Lawrence G. Lovasik, S.V.D diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya
5. BUNDA YANG PATUT DICINTAI
Maria, Roh Kudus mencurahkan segenap kasih-Nya kepadamu, sebab engkau adalah Karya Agung kuasa-Nya. Demi kasih kepadamu, Ia mengadakan mukjizat pada saat perkandunganmu, yang membebaskanmu dari cemar dosa asal dan menghembuskan ke dalam jiwamu kepenuhan rahmat sejak dari saat awal keberadaanmu. Ia menerangi para nabi mengenai engkau jauh berabad-abad sebelum kelahiranmu, dan mengutus mereka memaklumkan kepada bangsa-bangsa di bumi kebahagiaan yang akan dianugerahkan kepada dunia melalui engkau. Sesudah kelahiranmu, Ia memelihara engkau dengan seksama demi menghindarkan engkau bahkan dari dosa yang paling remeh sekalipun. Ia mengadakan perbuatan-perbuatan besar untukmu dengan menaungimu dengan kuasa ke-Allah-an-Nya, dan menyelenggarakan dalam rahimmu yang perawan Inkarnasi Putra Allah. Tak satu makhluk pun di surga maupun di bumi pernah dilimpahi kasih begitu dahsyat oleh Tritunggal Mahakudus. Bunda yang Patut Dicintai, Tuhan begitu mengasihimu sebab engkau mengasihi-Nya di atas segala sesuatu. Sumber: buku “Our Lady's Titles” by Fr. Lawrence G. Lovasik, S.V.D diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya
6. PERTOLONGAN UMAT KRISTIANI / AUXILUM CHRISTIANORUM
Dalam tahun 1815, seruan Pertolongan Orang Kristen ditambahkan dalam litani Bunda Maria dari Loretto. Dalam tahun yang sama, don (Giovanni) Bosco lahir di Turin, Italia. Dalam tahun 1844, Bunda Allah menampakkan diri kepada don Bosco dan minta padanya supaya didirikan sebuah gereja dengan nama Maria, Pertolongan Orang Kristen. Bunda berbicara dengannya secara tepat dan mendetail hingga pada konstruksi bangunannya. Kutipan dari buku “Dreams, Visions and Prophecies of Don Bosco“ : bagian tentang ‘Impian Tentang dua Tiang Utama’ ini ditulis pada 30 Mei 1862. “beberapa menit yang lalu, saya bermimpi... saya melihat suatu samudra yang amat luas. Seluruhnya air yang ditutupi suatu formasi armada kapal-kapal dalam keadaan siap tempur..semua kapal dilengkapi persenjataan berat dengan meriam, bom pembakar, dan macam-macam persenjataan. Setumpuk buku dihadapkan pada sebuah kapal yang cukup megah lebih agung dari kapal lainnya. Ketika merapat, kapal-kapal itu langsung menghantam, me-nembakkan api dan menyerang habis-habisan. Kapal raksasa yang agung itu dikelilingi sebuah konvoi kapal kecil di tengah - tengah lautan yang tak berujung itu, nampak dua tiang besar yang amat kokoh, dalam jarak yang agak jauh, membumbung tinggi ke langit : yang satu menyangga sebuah patung Perawan Maria yang Tak Bernoda, yang di bawah kakinya terbaca huruf-huruf besar yang jelas : Pertolongan Orang Kristen; yang lainnya jauh lebih kokoh dan tinggi, menyangga sebuah hosti dengan ukuran yang sesuai dan di bawahnya tertulis : Keselamatan Bagi Umat Beriman...” Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
7. SANTA PERAWAN MARIA BERDUKACITA / BUNDA DUKACITA / MATER DOLOROSA / dan RATU PARA MARTIR
Tanggal 15 September adalah hari Santa Perawan Maria Berdukacita. Banyak sekali penderitaan yang dialami Maria sepanjang hidupnya bersama Yesus sampai di bawah kaki salib. Oleh karena itu, Gereja menamai Maria Mater Dolo-rosa, Bunda Duka-cita dan Ratu Para Martir. Seluruh penderitaan Maria diringkas Gereja dalam tujuh jenis kedukaan yang diambil dari tujuh perstiwa berikut ini yaitu kedukaan yang dialami Maria sewaktu pengungsian di Mesir, kedukaan sewaktu ia bersama Yusuf mempersembahkan Yesus di Bait Allah dan Simeon meramalkan apa yang akan terjadi pada diri Yesus (Luk 2 : 21-40), kedukaan sewaktu ia bersama Yusuf mencari Yesus yang hilang di Yerusalem sewaktu Yesus berusia 12 tahun (Luk 2 : 41-51), kedukaan sewaktu bertemu dengan Yesus di jalan salib, kedukaan sewaktu Yesus disalib dan wafat, kedukaan sewaktu lambung Yesus ditusuk oleh tombak dan kemudian Yesus dibaringkan di pangkuanNya, kedukaan sewaktu Yesus dimakamkan Tasbih Ordo Servorum merupakan salah satu pe-nerapan dari nama Maria Bunda Dukacita. Ordo Servorum adalah serikat biarawan imam atau disebut pengabdi Maria. Tasbih ini terdiri dari 49 butir atau 7x7 kali Salam Maria. Setiap 7 x Salam Maria, lalu diselingi dengan 1 x Bapa Kami. Dasar hitungan 7 x adalah ketujuh dukacita Maria. Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
8. BUNDA YANG TAK BERCELA / YANG DIKANDUNG TANPA NODA DOSA / MATER IMMACULATA
Maria Dikandung Tanpa Noda merupakan kepercayaan lama dalam Gereja sejak abad ke-5 (yang dikemukakan oleh Julia dari Eklawun). Namun Santo Tomas Aquinas tidak setuju. Pesta Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa dira-yakan setiap tanggal 8 Desember sejak tahun 1246. Sebutan Bunda Maria Immaculata (bahasa Latin = tanpa dosa) baru dirumuskan sebagai dogma oleh Paus Pius IX pada tahun 1854 yaitu bahwa “Maria yang penuh rahmat, Bunda Yesus Kristus sejak dikandung dalam rahim ibuNya bebas dari cacat / dosa asal dengan mengingat jasa Kristus PutraNya di kemudian hari. Maka Maria ditebus pula oleh Kristus tetapi sejak saat pertama keberadaanNya.” Dogma ini diakui oleh Gereja Ortodoks, tetapi mereka tidak menerima bahwa hal itu ditetapkan oleh Paus. Keyakinan ini didasari pula dalam Alkitab bahwa Malaikat Gabriel menyalamiNya sebagai penuh rahmat, Maria setia pada Yesus sampai hari wafatnya, Maria bersatu dengan murid-muridNya waktu turunnya Roh Kudus pada hari pentakosta yang pertama. Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
9. MARIA DIANGKAT KE SURGA / MARIA ASSUMPTA IN COELUM
Pesta Maria Diangkat ke Surga (jiwa dan ragaNya) dirayakan sejak abad ke-8 dan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950 dinyatakan sebagai dogma (yang juga diakui oleh Gereja Ortodoks) : “Bunda Allah yang tak bernoda dan tetap perawan sesudah hidup di dunia ini, diangkat dengan jiwa ragaNya ke dalam kebahagiaan surgawi.” Hal ini terus dipercayai oleh umat Gereja Katolik dan oleh Gereja, ditetapkan menjadi peristiwa mulia ke-4 dalam doa rosario. Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
10. RATU DAMAI / RATU PENCINTA DAMAI / REGINA PACIS
Dalam Kitab Yesaya 9:5, Yesus disebut Raja Damai. Maka Maria yang menjadi ibuNya disebut Ratu damai. Sebab daripadanya lahir damai-sejahtera dan keselamatan yang dibawa oleh Kristus yang dikandungnya. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
11. BUNDA ALLAH / MATER DEI
Dalam Gereja Ortodoks, umat berdoa kepada Bunda Maria dan Maria dihormati secara istimewa dan disapa dengan sebutan Bunda Allah. Hal ini dikatakan sendiri oleh istri Dr Alexander yang beragama Kristen Ortodoks. Dr. Alexander adalah sekretaris pribadi Indira Gandhi (1917-1984), Perdana Menteri India. Gandhi sangat menghargai penghormatan kepada Bunda Maria. Ia pernah memberikan hadiah pribadi kepada istri sekretarisnya itu berupa sebuah patung Maria dengan Kanak-kanak Yesus. Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
12. HAWA BARU
Santo Justinus mengatakan bahwa dengan merenungkan peranan Kristus sebagai adam baru (Rom 5 : 12-21), sejak abad ke-2 Maria dipandang sebagai hawa baru yang ikut membawa keselamatan karena taat pada kehendak Allah. Hawa ditipu oleh ucapan malaikat yang jahat, sehingga ia tidak taat kepada perintah Allah dan karenanya membawa kematian. Sementara itu, Ibu Maria, perawan yang setia, memperhatikan perkataan malaikat dengan baik dan karenanya melahirkan sumber kehidupan bagi dunia dengan persetujuanNya. Maka Maria digelari Hawa Baru. Pada zaman Santo Hieronimus dirumuskan : "kematian melalui hawa dan kehidupan melalui Maria." [YS] Sumber: website Paroki Santo Yohanes Bosco
13. CERMIN KEADILAN (Speculum justitiae)
Maria disebut merupakan cermin yang memantulkan secara penuh karya penyelamatan Allah yang dilakukan aoleh Yesus Kristus, yang dalam Kitab Suci disebut sebagai “Kebenaran Allah” (Rm 3:21-22). Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
14. RUMAH KENCANA (Domus aurea)
Bagian dalam Bait Allah dilapisi emas (kencana) (1 Raj 6:20-22). Di bagian itu Allah hadir di tengah-tengah umatNya. Maria disamakan dengan bagian dalam Bait Allah itu karena Maria mengandung Yesus, Allah Manusia, yang akan hadir dan berkarya di dunia. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
15. TAKHTA KEBIJAKSANAAN (Sedes sapientiae)
Kebijaksanaan ilahi bertahta di atas tiang awan (Sir 24:4). Yesus disebut kebijaksanaan ilahi ( bdk 1Kor 1:30). Dengan menjadi manusia, kebijaksanaan itu tidak lagi bertahta di atas tiang awan, tetapi di dalam rahim Maria. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
16. BINTANG TIMUR
Bagi kita, Bunda Maria juga melambangkan pengharapan yang besar. Vatikan II menyatakan, “Sementara itu Bunda Yesus telah dimuliakan di surga dengan badan dan jiwanya, dan menjadi citra serta awal Gereja yang harus mencapai kepenuhannya di masa yang akan datang. Begitu pula di dunia ini ia menyinari Umat Allah yang sedang mengembara sebagai tanda harapan yang pasti dan penghiburan, sampai tibalah hari Tuhan.” (Lumen Gentium no. 68). Karena alasan ini Bunda Maria digelari “Bintang Timur”, karena ia melambangkan orang-orang Kristen yang menang, yaitu mereka yang bertekun dalam iman dan beroleh bagian dalam kuasa Mesianis Kristus dan menang atas kuasa kegelapan yaitu dosa dan maut. Istilah ini dapat ditemukan dalam Kitab Wahyu (Why 2:26-28): “Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk - sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku - dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.” Juga dalam Kidung Agung (Kid 6:10) kita temukan, “Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya…”; sama seperti cemerlangnya terang menghalau kegelapan fajar, Maria memaklumkan kedatangan Putranya, yang adalah Terang Dunia (bdk Yoh 1:5-10, 3:19).
17. BINTANG SAMUDERA
Bagaikan bintang samudera membimbing para nahkoda mengarungi lautan berbadai menuju pelabuhan yang aman, demikian juga Maria, melalui segala doa dan teladannya, membimbing kita sepanjang perjalanan hidup kita, kadang melalui samudera yang bergolak, menuju pelabuhan surgawi.
18. BUNGA MAWAR AJAIB (Rosa mystica)
Kitab Yesaya Bab 11:1 dikenakan pada Maria, Ibu Yesus. Maria disamakan dengan tunggul pohon mawar yang secara ajaib bersemi dan berbunga seperti tongkat Harun (Bil 17:8). Anna, Ibu Maria, mandul, namun pada akhirnya secara ajaib melahirkan Maria. Maria, perawan, belum bersuami, secara ajaib mengandung dan melahirkan Yesus. Maka Maria disebut sebagai Mawar ajaib. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
19. BEJANA ROHANI (Vas spirituale)
Maria mengandung dari Roh Kudus (Mat 1:18) dan dituruni oleh Roh Kudus (Luk 1:35). Karena itu Maria menjadi bejana rohani, sebab penuh dengan Roh Kudus. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
20. BEJANA KEBAKTIAN UTAMA (Vas insigne devotionis)
Maria sepenuhnya merelakan diri bagi kehendak Allah yang mau melaksanakan karya penyelamatanNya bagi umat manusia di dunia. Karena itu Maria menjadi tempat unggul dalam penyerahan diri dan keterarahannya kepada Allah. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
21. BINTANG KEJORA (Stella matutina)
Dengan tampil di dunia dan kemudian menjadi Ibu Yesus, Maria menjadi fajar keselamatan Allah. Bintang Kejora muncul di ufuk Timur mendahului terbitnya matahari. Maria disebut Bintang Kejora karena tampilnya mendahului terbitnya “Matahari” (Kidung Paskah) keselamatan, yaitu Yesus, akan tampil berkarya di dunia. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
22. PERLINDUNGAN ORANG BERDOSA (refugium peccatorum)
Maria tidak mendapat murka Allah, malah mendapat rahmat penuh daripadaNya. Maka siapa saja yang bergabung dengan Maria tidak akan terkena murka Allah. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
23. TABUT PERJANJIAN (Arca testamenti)
Dalam Perjanjian Lama, tabut perjanjian disimpan loh batu perjanjian antara Allah dan umatNya. Dalam Perjanjian Baru terjalin hubungan antara Allah dan umat manusia dalam diri Kristus yang berkat karya penyelamatanNya berhasil mempersatukan Allah dengan umat manusia. Perjanjian Baru itu dapat terlaksana berkat Yesus yang dikandung oleh Maria. Dengan demikian Maria menjadi mirip dengan Tabut perjanjian dalam Perjanjian Lama yang menjadi tempat di mana Allah hadir. Sumber: website seksi Katakese GEREJA KATOLIK SANTA MARIA ANNUNTIATA
24. BUNDA YANG TETAP PERAWAN
Maria, engkau Bunda yang Tetap Perawan sebab kemurnian keperawananmu tak tercemar barang sedikitpun oleh perkandungan Putra Ilahimu, melainkan engkau tetap seorang perawan yang murni seperti sebelumnya. Maria, engkau memelihara keperawananmu juga dalam kelahiran Yesus. Sebagai seorang perawan engkau mengandung, dan sebagai seorang perawan pula engkau melahirkan Putra Allah. Bagai berkas-berkas sinar mentari menembusi kaca tanpa memecahkan ataupun merusakkannya, demikianlah Yesus, Putra Keadilan, dilahirkan olehmu, tanpa mencemarkan keperawananmu. Maria, engkau tetap perawan yang murni setelah kelahiran Putra Allah. Pastilah engkau melepaskan martabat keibuan ilahi andai tak mungkin bagimu untuk tetap mempertahankan keperawananmu. Betapa murninya St Yosef, yang, setelah engkau melahirkan Putra Allah, tetap hidup dalam perpantangan sempurna demi rasa hormat kepadamu dan melalui semangat cinta akan kemurnian keperawanan. Sumber: buku “Our Lady's Titles” by Fr. Lawrence G. Lovasik, S.V.D diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya